Thursday, December 18, 2014

GOLKAR, PDIP, GERINDRA. apa ideologi, perbandingan kandidiat dan programnya?

Assalam.. hampir satu semester ga update blog, maafkeun yes hihihi
searang udah semester 5, ambil konsentrasi Public Relations (PR) / humas. jadi mungkin nanti sering update tentang yang berkaitan dengan PR.
cek this out!!!
ini adalah tugas dari mata kuliah "Political Marketing", yang diampu oleh dosen Hubungan International bapak Takdir Ali Mukti, S.Sos., M. Si., yang asik binggo!!! keluar dari ruang kuliah otak kita dipenuhi dengan berbagai informasi yang sangat menarik buat kita ceritain ke temen2 lain. yeeeah... serasa tau segalanya kalo abis kelar kuliah bapak takdir :)
this is!!!

GOLKAR, PDIP, GERNDRA
1.       Apa ideologi partai tersebut?
2.       Bandingkan kandidat dari partai tersebut?
3.       Progam dari kandidat atau partai?


Secara garis besar ideologi partai politik di Indonesia hanya ada 2. Yaitu, nasionalis/ pancasila dan islamis.
GOLKAR, PDIP, GERINDRA termasuk ke dalam ideologi nasionalis / pancasila. Yang membedakan disini hanya visi misi dari masing-masing partai. Dan juga yang paling berpengaruh adalah tokoh yang diangkat dari partai tersebut. Tetapi ideologi tertulis para partai politik sering kali tidak sejalan dengan aktifitas politik mereka.
GOLKAR digolongkan sebagai partai nasionalis yang berideologi resmi “Pancasila” (Pasal 5 AD GOLKAR). Tetapi dilihat dari aktifitasnya yang “Quid pro Quo”, partai ini berideologi liberal karena seluruh aktifitas politiknya adalah transaksional, siapa-dapat-apa. Golkar tidak memiliki tokoh sentral yang kuat, karena di dalamnya terbagi atas faksi-faksi yang masing0masing mencoba ‘merebut’ kursi kepeminpinan partai. Begitupun dengan arena politik yang dimainkan cukup sempit dan cenderung mencari titik aman.
PDIP merupakan partai Nasionalis-Marhaenisme. Walaupun pada anggaran dasarnya berideologi  “Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sesuai jiwa dan semangat lahirnya pada 1 Juni 1945” (Pasal 5 ayat 1 AD PDI-P), PDI-P masih menunjukan dalam dirinya bahwa masih adanya sifat-sifat Marhaenisme dalam aktifitas politiknya. Karena pada anggaran dasar PDI-P mencantumkan jati diri berupa “Kebangsaan Kerakyatan dan Keadailan Sosial” (Pasal 5 Ayat 2 AD PDI-P). Tokoh sentral partai inipun haruslah keturunan dari Soekarno yang menjadi simbol dan penerus Marhaenisme. Akan tetapi tidak semua tokoh-tokoh yang berada dalam partai ini berideologi marhaenisme. Adapula dari mereka yang berlatar belakang liberal. Hal ini terjadi karena PDI-P bersifat terbuka.
GERINDRA adalah partai nasionalis yang secara resmi berideologi “Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945” (Pasal 5 AD GERINDRA). Cara pandang, sikap dan langkah-langkah yang diambil sangat mirip dengan gaya partai boneka dimasa lalu, yang tidak mencerminkan adanya ideologi. Bahkan partai sangat bergantung pada tokoh sentralnya. Segala kebijakan dan keputusan berada di tokoh sentral semata, bukan di partainya.

Aburizal Bakrie: Seorang warga sipil (warga biasa) yang berwirausaha dengan pemikiran kreatifnya dan blak-blakan dalam mengekspresikan diri. ARB punya peluang besar dalam bakal capres, tetapi sayangnya dia lupa dengan kasus lumpur lapindo yang saat ini masih banyak dibicarakan orang. Sosok yang dapat meyakinkan orang lain untuk mengikuti arahannya. Namun, ia masih membutuh panutan.
Program:
-          Sekolah gratis 12 tahun hingga lulus SMA
-          Berobat gratis
-          Mengangarkan Rp. 1,2 Miliar dari APBD untuk setiap desa di Indonesia

Joko Widodo: Seorang warga sipil (warga biasa) yang mengawali karir di bidang mebel. Mengutamakan perdamaian dan diplomasi. Sosok yang mau mendengarkan orang lain, dia bersama rakyat memikirkan solusi permasalahan.
Program:
-          Indonesia sehat dan cerdas yang lebih diutamkan untuk masyarakat Indonesia di pedalaman
-          Infrastuktur vital, yaitu jalan berada di titik nadi di pulau-pulau
-          Revolusi mental

Prabowo Subianto: Berlatar belakang sebagai mantan anggota prajurit TNI yang sudah tidak asing dengan dunia militer menjadikan sosok Prabowo yang tegas. Menggunakan cara komando, gagasan dia harus masuk ke orang banyak. Dia memobilisasi masa untuk menerapkan idenya. Mirip orde baru.
Program:
-          Membangun perekonomian yang kuat, berdaulat, adil dan makmur
-          Melaksanakan ekonomi kerakyatan
-          Membangun kembali kedaulatan pangan, energi dan sumber daya alam
-          Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan melaksanakan reformasi pendidikan
-        Meningkatkan kualitas pembangunan sosial melalui program kesehatan, sosial, agama, budaya dan olahraga
-          Mempercepat pembangunan infrastuktur
-          Menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup

-          Melayani pemerintahan yang melindungi rakyat, bebas korupsi, dan efektif melayani

0 comments:

Post a Comment